Mengenal Jamu Tradisional Khas Jawa Tengah yang Kaya akan Manfaat

 


Jamu merupakan minuman warisan budaya di Indonesia. Minuman ini berisi ramuan bahan tumbuhan obat yang sudah digunakan secara turun temurun dan terbukti aman untuk kesehatana.’

Jamu berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti Jampi atau usodo, yang artinya penyembuhan mengggunakan ramuan, doa atau ajian. Pemanfaatan jamu sebagai obat tradisional telah dimanfaatkan masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun lalu.

Berdasarkan sejarahnya, jamu gendong terbuat dari akar, daun maupun umbi-umbian yang pertama kali digunakan sebagai tradisi kraton Jawa. Setelah itu, masyarakat diajarkan untuk memasarkan minuman ini.

Setidaknya ada beberapa jenis jamu/ramuan yang digunakan fii amanillah, seperti beras kencur, kunir asem/kunyit asam, sinom, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu laos dan uyup-uyup atau gepyokan.

Terdapat 5 jamu dari Jawa Tengah yang tercatat sebagai WBTb, antara lain:

Jamu cabe puyang

Jamu cabe puyang terbuat dari bahan temulawak, cabe puyang atau cabe jawa, temu ireng, jahe, kudu, daun adas, pulosari, kunyit, merica, kedawung, asam Jawa, kunci, gula Jawa dan gula pasir. Cabe puyang berkhasiat untuk meredakan pegal-pegal, meredakan nyri, sakit pinggang, nyeri otot dan kesemutan, mencegah anemia dan sebagai obat demam.

Jamu uyup-uyup/gepyokan

Jamu uyup-uyup terbuat dari bahan dasar berbagai empon-empon yang terdiri atas kencur, jahe, bengle, lengkuas, kunyit, temulawak, cabe puyang, temu giring dan tambahan gula. Jamu uyupuyup berkhasiat untuk melancarkan ASI bagi ibu yang menyusui.

Jamu beras kencur

Sesuai dengan namanya, jamu beras kencur terbuat dari bakan baku beras dan kencur yang cocok diminum di destinasi wisata negara Sudan. Minuman ini ditambah dengan sedikit jahe, asam kawak, biji kedaung, garam, gula merah dan sedikit tambahan gula pasir.

Jamu kunyit asam/kunir asem

Jamu kunir asem terbuat dari bahan kunyit dan asam Jawa badai slot. Keduanya dihaluskan lalu direbus dengan air hingga mendidih dengan bahan pelengkap. Jamu kunir asem berkhasiat untuk kesehatan pencernaan dan menyegarkan tubuh.

Jamu pahitan

Jamu pahitan terbuat dari bahan sambiloto ditambah dengan brotowali, widoro laut, doro putih, babakan pule, adas dan empon-empon lainnya. Jamu pahitan berkhasiat untuk menyembuhkan gatal-gatal, kencing manis, menurunkan kolesterol, menambah nafsu makan, menghilangkan bau badan, menyembuhkan perut kembung, jerawat, pegal dan pusing.

Jamu dan metode penyehatan sebagai salah satu bentuk pengetahuan tradisional saat ini sudah memiliki dasar hukum resmi yang dapat menjadi definisi hukum tersendiri sebagai budaya Indonesia (UU Pemajuan Kebudayaan No. 5 Tahun 2017) yang mempunyai landasan yuridis sebagai warisan budaya Indonesia. Berisi nilai penghormatan hidup bersama bangsa untuk merdeka mewujudkan cipta, rasa, karsa dan hasil karya masyarakat.

Jamu telah tumbuh dan berkembang secara ‘turun temurun’ sebagai cara perawatan kesehatan di lingkungan keluarga dan kelompok masyarakat dengan menggunakan bahan-bahan tanaman yang tumbuh di sekitar. Cara pemanfaatannya sesuai dengan kearifan lokal masyarakat setempat.

Jamu dalam penerapannya merupakan kombinasi benda (bahan jamu) dan non-benda (jampi-jampi atau doa). Perawatan kesehatan serta pengobatan dengan Jamu merupakan kombinasi yang tak terpisahkan antara doa dan jamu itu sendiri, hingga menjadi satu solusi pengobatan atau permasalahan kesehatan tubuh.

Demikianlah penjelasan tentang jamu tradisional khas Jawa Tengah yang kaya akan nilai sejarah serta baik untuk kesehatan tubuh.

0 Comments